Thursday, June 25, 2009

SIMKESPEL : Breaking News Kewaspadaan Terhadap Flu Baru H1N1

25 Juni 2009

Yth,

Kepala KKP Kelas I, II, III

se Indonesia

Sehubungan dengan pengumuman Ibu Menteri Kesehatan dalam jumpa pers bahwa Indonesia telah ada 2 kasus HlNl (baru) (+) yg merupakan kasus yang tertular di luar negeri, maka saya sampaikan beberapa ha1 sbb :

  • saat ini penyakit ini telah ada di 99 negara/teritory/area, jumlah Kasus 52.168 org dan kematian 231 orang
  • 5 negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia adalah: Amerika Serikat (21.449); Mexico (7624); Canada (5710); Chili (4315) dan Inggris (2506)
  • Terdapat 11 Negara yang melaporkan kematian. Columbia (1,67%); Mexico (1,48%) ; Rep Dominika (1,07%) Argentina (0,69%) ; Costa Rica (0,67%); Guatemala (0,48%); USA (0,40%); Canada (0,23%) ; Chili (0,09%) ; Inggris (0,04% dan Australia (0,04%) .Angka kematian (case fatality rate) dunia secara keseluruhan adalah 0,4 %, artinya 99,6% pasien sembuh dengan baik.
  • selain lebih dari 99% (99,6%) pasien penyakit baru ini dapat sembuh, maka 92% sampai 95% pasien bahkan sembuh tanpa memerlukan perawatan rumah sakit sama sekali
  • untuk Indonesia, pada awal penyakit ini timbul di dunia (belum masuk Indonesia) maka Departemen Kesehatan sudah mengambil 6 langkah yaitu :
  1. Penjagaan di kantor2 kesehatan pelabuhan
  2. Penyiapan RS
  3. Penyiapan sarana dan kemampuan diagnosis
  4. Penyiapan logistik seperti obat2an dl1
  5. Menggiatkan Surveilans ILI
  6. Kegiatan KIE.

Dengan telah masuknya kasus H1N1 baru ke Indonesia maka Departemen Kesehatan langsung melakukan 8 langkah berikut ini:

  1. Meningkatkan kewaspadaan seluruh jajaran kesehatan, hari ini dikeluarkan surat edaran Menteri Kesehatan ke seluruh Gubernur dan surat edaran Direktur Jenderal P2PL ke seluruh KaDinKes, Kantor Kesehatan Pelabuhan dll.
  2. Makin mengaktifkan kegiatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan antara lain dengan pernbagian poster, menambah jumlah thermal scanner, informasi dll.
  3. Meningkatkan surveillanve Influenza Iike illness (ILI) dengan laporan mingguan berkala
  4. Meningkatkan logistik dalam bentuk penambahan Alat Pelindung Diri (APD) dan obat2an
  5. Meningkatkan terus kemampuan dan kewaspadaan petugas kesehatan di 100 RS rujukan
  6. Menambah kemampuan diagnostik laboratorium dengan penambahan primer dan pengiriman media
  7. Meningkatkan gerak langkah penanggulangan dengan memberikan berbagai pedoman penanggulangan pandemi iqfluenza ke Dinas Kesehatan di Indonesia
  8. Meningkatkan kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi ke masyarakat dengan menyiapkan poster (ttg CTPS serta gejala Flu), jumpa pers Menteri Kesehatan, informasi di website www.depkes.go.id dan www.penyakitmenular.info serta sarana informasi di Posko KLB DitJen P2PL DepKes RI (sms gateway 081318139990, tel 0214257125, fax 02142877588, email poskoklbp2pl@yahoo.com

Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Jenderal P2PL Departemen Kesehatan RI

Wednesday, June 24, 2009

Anggaran Pembelian Barang Diperketat


Kamis, 25 Juni 2009 | 03:31 WIB

Jakarta, Kompas - Untuk menekan anggaran belanja modal dan barang, mulai tahun 2011 Departemen Keuangan menggunakan Modul Kekayaan Negara.

Dengan demikian, kementerian dan lembaga nondeparte- men tidak dapat seenaknya meminta anggaran pembelian barang tanpa melihat kondisi aset yang sudah mereka kelola sebelumnya.

”Seluruh kementerian dan lembaga nondepartemen harus memasukkan rencana pembelian barang dan modalnya kepada Ditjen Kekayaan Negara. Di sana kami akan mengukurnya dengan Modul Kekayaan Negara,” ujar Dirjen Kekayaan Negara, Departemen Keuangan, Hadiyanto, saat berbicara dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu (24/6).

Jika dibandingkan dengan anggaran belanja modal pada APBN 2009 sebesar Rp 96 triliun, penghematan yang dapat diperoleh dengan Modul Kekayaan Negara tersebut mencapai Rp 28,8 triliun.

Adapun untuk anggaran belanja barang pada tahun 2009 mencapai Rp 91,73 triliun, sehingga bisa dihemat Rp 27,52 triliun. Anggaran belanja modal dan barang merupakan pos anggaran yang secara riil menghasilkan tambahan aset.

Kebutuhan atas Modul Kekayaan Negara itu muncul setelah Badan Pemeriksa Keuangan memberikan catatan yang buruk atas pengelolaan aset pemerintah.

Hasil audit atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Ta- hun 2008 diketahui masih ada 12.053 satuan kerja (dulu pemimpin proyek) yang be- lum selesai menginventarisasi asetnya.

Dengan demikian, baru 9.984 satuan kerja yang sudah selesai menertibkan asetnya. ”Dengan adanya modul itu, kami bisa menahan keinginan instansi untuk membeli barang dengan anggaran belanja modal atau barang. Misalnya, kantor yang mempekerjakan 400 orang tidak perlu membangun gedung 20 lantai,” ujar Hadiyanto.

Anggota Komisi XI DPR, Ade Komaruddin, menegaskan bahwa pemerintah harus fokus pada penertiban dasar hukum pengelolaan aset negara. (OIN)

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/06/25/0331196/..anggaran.pembelian.barang.diperketat

Thursday, June 18, 2009

Ditemukan 17 Kasus Baru di Singapura

Jumat, 19 Juni 2009

BATAM--MI: Kementerian Kesehatan Singapura memastikan terjadi 17 kasus baru virus flu H1N1, sehingga sementara ini secara keseluruhan jumlah pasien kasus tersebut mencapai 66.

Semua kasus baru itu diimpor, masing-masing enam dari Melbourne (Australia) dan Filipina, sedang selebihnya dari negara yang dikenal telah terjangkit virus H1N1, seperti dilaporkan Channelnews Asia, Kamis (18/6).

Menurut kementerian itu, beberapa dari pasien telah melaksanakan rencana perjalanan, pertemuan atau kegiatan sosial meski dengan gejala yang berkembang.

Diantara ke-17 pasien baru itu, terdapat dua bocah berusia lima tahun yaitu seorang lelaki yang singgah di Bandara Changi dalam perjalanan dari California ke Chennai lewat Hong Kong, serta seorang perempuan yang kembali dari Amerika Serikat. Penelusuran kontak dari ke-17 pasien baru itu sedang dilakukan aparat Singapura.

Kementerian itu mengingatkan para pendatang, terutama yang telah berkunjung ke negara-negara wabah atau yang sedang terkena penjalaran virus H1N1, agar tidak melakukan kegiatan di masyaratat luas misalnya berbelanja, bekerja, maupun berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat, sampai sehat.

Sikap tersebut akan membantu Singapura dalam memperkecil risiko penyebaran H1N1 dan bagi keberhasilan upaya intensif dalam menahan wabah itu. Kementerian Singapura memprakirakan akan terjadi peningkatan kasus H1N1 impor karena pada Juni ini banyak orang Singapura kembali setelah berlibur ke luar negeri, atau mudik musim panas dari Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.

Dari 66 pasien H1N1 di Singapura, 31 diantaranya datang dari Australia, 19 dari Amerika Serikat, 11 dari Filipina, sedang selebihnya dari Thailand, Kanada, Inggris, dan Cile. Kementerian itu mengumumkan, sementara ini 25 pasien telah ke luar, sedang yang 41 orang masih di rumah sakit dengan kondisi stabil.

Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2009/06/06/80798/39/6/Ditemukan_17_Kasus_Baru_di_Singapura

Thursday, June 11, 2009

Etika Menghadiri Rapat

Kamis, 11 Juni 2009
Penulis : Yulia Permata Sari

DALAM kehidupan profesional, rapat merupakan salah satu agenda penting yang harus dijalankan. Rapat berfungsi sebagai forum penyampaian ide, kritik, maupun saran yang berguna bagi proses perkembangan bersama.

Akan tetapi, ada beberapa etika yang harus dipatuhi agar rapat terselenggara dengan sukses dan lancar. Berikut ini Media Perempuan memberikan petunjuknya:

Tepat waktu
Hadir di ruangan beberapa menit sebelum rapat dimulai, untuk mengindikasikan respek terhadap penyelenggara rapat. Selain itu, hal ini memperlihatkan Anda sebagai individu yang terorganisir.

Penuh persiapan
Jangan menghadiri rapat tanpa persiapan. Sebelum rapat dimulai, pastikan Anda telah mempersiapkan diri dengan membaca berbagai materi, kebijakan, atau prosedur terkait yang akan dibahas dalam rapat nanti. Dengan demikian, Anda bisa turut berkontribusi dengan memberikan masukan berguna.

Membawa alat tulis
Meskipun tidak mencatat apapun nantinya, selalu bawa buku catatan dan pena setiap menghadiri rapat. Hal ini sekaligus memperlihatkan minat dan keseriusan Anda terhadap agenda pertemuan.

Mematikan peralatan komunikasi
Matikan semua handphone, pager, atau peralatan komunikasi lainnya agar tidak mengganggu berjalannya rapat.

Berpartisipasi
Selalu memberikan respon ketika pemimpin rapat meminta feedback dari para peserta, khususnya jika memiliki sesuatu yang penting untuk disampaikan. Selain itu, Anda juga bisa meresponnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Berlaku sopan dan memerhatikan
Hindari bercakap-cakap dengan peserta lain di tengah-tengah rapat, dan tunjukkan sikap sopan dengan menyimak baik-baik apa yang disampaikan pembicara kepada forum. Selain itu, tahan keinginan untuk beradu argumen, mendominasi, menginterupsi pembicaraan, atau melontarkan komentar-komentar yang tidak diperlukan.

Bersikap profesional
Manfaatkan momen rapat untuk memperlihatkan profesionalisme dan keseriusan, tunjukkan bahwa Anda memiliki kualitas berharga dengan mendemonstrasikan pengetahuan serta pemahaman.

Berterima kasih
Kedengarannya memang sederhana, tapi berterima kasih kepada penyelenggara rapat merupakan salah satu cara untuk memperlihatkan penghargaan.

Sumber:
http://www.mediaindonesia.com/mediaperempuan/index.php/read/2009/06/11/1722/13



Friday, June 5, 2009

Ditemukan, Terduga Flu A-H1N1 di Riau


Jumat, 5 Juni 2009 | 03:50 WIB

Pekanbaru, Kompas - Pasien pertama tersangka flu A-H1N1 ditemukan di Pekanbaru, Riau. Tersangka merupakan bocah perempuan asal Pahang, Malaysia, Yr (9). Sampai Rabu (3/6), Yr masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad, Pekanbaru.

Menurut Ketua Tim Penanggulangan Penyakit Menular RSUD Pekanbaru Azizman Saad, saat dikirim ke rumah sakit hari Selasa malam, kondisi klinis Yr memenuhi ciri-ciri serangan flu A-H1N1. Yr mengalami demam dengan suhu tinggi mencapai 39,2 derajat celsius dan batuk.

”Kami sudah mengirim sampel swap lendir pasien ke Laboratorium Departemen Kesehatan RI di Jakarta,” ujar Azizman.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mursal Amir mengatakan, Yr akan diperlakukan sesuai standar yang telah ditetapkan Departemen Kesehatan RI. Pasien akan ditempatkan di ruang isolasi sampai ada hasil laboratorium.

Menurut Mursal, Yr adalah warga negara Malaysia yang memiliki ibu kelahiran Lubuk Jambi, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Pada saat kedatangan di Pelabuhan Sungai Duku, Pekanbaru dari Malaka, Malaysia, bersama ibunya, Murati, Yr dalam kondisi demam tinggi. Berdasarkan catatan alat pengukur suhu di pelabuhan, suhu tubuhnya mencapai 39,2 derajat celsius.

Pada hari Rabu siang, kata Azizman, suhu tubuh Yr sudah turun sampai 38 derajat celsius. Namun, penanganan pasien masih tetap dilakukan secara intensif.

Pintu masuk

Riau merupakan salah satu pintu masuk kedatangan luar negeri terutama dari Malaysia dan Singapura.

Sejak awal Mei, di empat pintu kedatangan ditempatkan alat pengukur panas, yakni di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Pelabuhan Sungai Duku, Pekanbaru, Pelabuhan Dumai, serta Pelabuhan Selat Panjan, Kabupaten Meranti. Namun, Departemen Kesehatan RI tidak memasukkan Riau sebagai daerah rawan penyebaran flu A-H1N1. (SAH)

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/06/05/03505525/ditemukan.terduga.flu.a-h1n1.di.riau

Thursday, June 4, 2009

Bandara Polonia perketat penularan flu babi

Bandara Polonia perketat penularan flu babi Cetak E-mail
Wednesday, 03 June 2009 10:01 WIB
ABDULLAH DADEH
WASPADA


MEDAN - Petugas Karantina Kesehatan Bandara Polonia ekstra ketat mencegah meluasnya penularan H1N1 ke Indonesia, dengan cara melakukan penyomprotan alkohol 70 persen.

"Saat ini setiap penumpang asal luar negeri mendarat di Bandara Polonia harus masuk ruang body clean diinfection yang sudah disemprot alkohol tujuh puluh persen," kata Adam Malik Siregar, staf Karantina Kesehatan Pelabuhan Udara Medan, tadi malam. Kalau awal beredar virus flu babi itu dari Meksiko, lanjutnya, petugas hanya memilah penumpang yang akan melewati body clean.

Kata Siregar, kewaspadaan perlu ditingkatkan meski virus itu hingga saat ini belum mewabah ke kawasan Sumatera Utara. "Pihak Karantina Kesehatan tetap siaga."

Tujuan dari penyomprotan alkohol kepada penumpang melalui body clean, antara lain, mencegah penyebaran kuman yang terbawa melalui penumpang dari negara terjangkit, baik melalui anggota badan maupun barang bawaan. Kepada wisatawan manca negara, katanya, juga diberikan semacam kartu kewaspadaan atau alert card agar memudahkan pemantauan dimana mereka berada selama berlibur di daerah ini.

Menyinggung soal pemberitaan H1N1, petugas itu menyatakan sangat berpengaru terhadap kunjungan wisatawan Eropa dan Asia ke Sumatera Utara. "Pengaruhnya pasti ada dari arus kunjungan wisatawan sebelumnya, namun jumlahnya tidak turun drastis.

Hal yang sama juga dibenarkan seorang petugas informasi turis. Bahkan menurutnya, munculnya virus flu babi awalnya dari Meksiko terpengaruh dengan kunjungan wisatawan ke Sumut.

"Pengaruhnya ada. Namun tidak begitu kentara," kata seorang staf di sana tidak ingin disebutkan namanya.
(dat02/wsp)

Tuesday, June 2, 2009

Chinese Executives Sent to Prision for Enviroment Pollution

Tuesday, June 02, 2009



A sentence that sends three company executives to prison in China for contaminating a lake with arsenic-laced waste shows the country is taking industrial pollution seriously.

According to the Xinhua news agency, the exectuives belonged to the Chengjiang Jinye Industry and Trade Co. They will be spending 3 to 4 years in prison besides paying the fine for 16 million yuan (2.84 million dollars).

The company was dumping arsenic wastes into a lake located in the southwest region of China since 2001. They were also expanding their fertilizer plant without approval as informed on Tuesday.

Many drinking water sources were contaminated by water pollution from industrial wastes and had to be cut off from consumption. For companies, it is ofter cheaper to pay for the fines imposed to them than to clean their wastes.

Alex Wang, director of the National Resources Defense Counsel in Beijing, declared to be "good that they pursued this case, but the better approach would be to take preventive action."

The Chengjiang Jinye Co. was closed in September after the Yangzonghai lake was found heavily contaminated by arsenic wastes. This particular lake serves as water source for 26,000 people in the city of Yuxi in the province of Yunnan.

To March of 2009, the arsenic level of the lake was lowered from 0.128 mg per litre to 0.111 mg per litre. However, it will take over three years and 4 billion yuan to reduce the asenic level to below 0.05 mg per litre (which is the safe level).

Sumber : http://www.ubalert.com/alert/5833/updates



Foto Kantor

Foto Kantor

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN